Lagi, Tampoll Gubrak Kalahkan Lembaga Survey Populer
Kemenangan pasangan Ganjar - Heru di pilgub Jawa Tengah versi
quick count sebenarnya mulai terbaca pada polling kedua Team Polling
Gubrak. Dari pengalaman dua kali survey, nyatanya hanya pasangan ini
yang mengalami trend paling positif jika di bandingkan dengan pasangan
lain. Pada polling enam kota yang kami gelar pada 20 Maret - 02 April
2013 elektabilitas pasangan ini berada di kisaran 17,67%. Selisih 4,49%
dari pasangan petahana Bibit - Sudiyono yang menempati posisi pertama
dengan torehan 22,16%. Sementara kandidat Hadi Prabowo - Don Murdono
menduduki peringkat tiga dengan elektabilitas sekitar 15,3%. Sisanya
belum menentukan (44,85%).
Kemudian di polling kedua yang
kami gelar 17 April - 14 Mei 2013 perubahan peta dukungan terlihat.
Pasangan Ganjar - Heru yang di awal polling berada di posisi dua dengan
selisih 4,49% secara meyakinkan mampu memangkas selisih dengan hanya
tinggal 1,18%. Di bawah ini hasil polling kedua Tampoll Gubrak :
1. Hadi Prabowo - Don Murdono : 16,82%
2. Bibit Waluyo – Sudijono Sastroatmodjo : 24,04%
3. Ganjar – Heru Sudjatmoko : 22,86%
4.Tidak Tahu : 36,26%
Margin error : 2,5%
Melihat
angka yang ada, memang pasangan Bibit - Sudiyono masih memiliki
keunggulan. Akan tetapi jika kita perhatikan dengan seksama, trend
pasangan ini terkesan landai dan kurang meyakinkan. Bibit hanya
mengalami kenaikan elektabilitas 1,88%, sementara Ganjar - Heru melesat
dari angka 17,67% ke 22,86% atau naik 5,19%. Kandidat lain HP - Don naik
1,62% dari survey pertama 15,3%.
Membaca angka angka di
atas kita bisa melihat bagaimana trend positif Ganjar - Heru menjadi
yang paling agresif dan cepat. Maka jika kemudian pasangan ini di akhir
episode memenangkan pilkada, adalah sebuah kewajaran dan sudah terlihat
sejak awal. Hal serupa juga pernah terjadi pada pasangan Jokowi - Ahok
di pilgub DKI dimana pasangan ini menjelang pemungutan suara terus
mengalami kenaikan elektabilitas. Begitu juga dengan kasus Rieke - Teten
di Jawa Barat.
Memang, kami harus mengakui bahwa hasil
polling Gubrak belum tepat. Akan tetapi juga tidak serta merta bisa di
vonis salah, mengingat trend yang ada menunjukkan pergeseran pergeseran
tajam antar kandidat seperti yang tergambar dalam kedua polling kami.
Pun juga polling terkahir kami di tutup pada tanggal 14 Mei 2013, yang
artinya masih ada waktu 12 hari menjelang pemungutan suara. Dan segala
sesuatunya bisa saja terjadi di hari hari setelah polling di umumkan.
Polling Gubrak Belum Terkalahkan !!!
Hasil
polling memang tidak sepenuhnya bisa sama dengan hasil election, karena
sifatnya memang hanya sekedar jajak pendapat. Akan tetapi untuk
mengukur apakah sebuah polling bisa lebih di percaya atau tidak, kita
mesti melakukan perbandingan dengan polling serupa yang di gelar lembaga
lembaga survey. Oleh sebab itu, mari kita kembali menengok hasil
polling lain yang di lakukan oleh berbagai lembaga survey, kemudian kita
bandingkan dengan hasil kerja Tampoll Gubrak. Dan kami sebelumnya sudah
mengumpulkan data hasil polling dari berbagai lembaga survey yang
mereka umumkan di media massa. Setidaknya ada 4 lembaga survey termasuk
Tampoll Gubrak yang mengumumkan pollingnya.
A. BERC (Bulaksumur Empat Research and Consulting)
5-15 Mei 2013
Sampel : 410
1. HP - Don : 29,6%
2. Bissa : 23,4%
3. Gagah : 33,2 %
4. Abstain : 13,8%
B. LKSP (Lembaga Survey Kebijakan Publik) anak perusahaan LSI
3-9 April 2013
Sampel : 440
1. HP - Don : 6,8%
2. Bissa : 39%
3. Gagah : 8,4%
4. Abstain : 45,8%
C. Politicawave
1. HP - Don : 48,7%
2. Bissa : 5,4%
3. Gagah : 45,9%
D. Tampoll Gubrak
17 April - 14 Mei 2014
Sampel : 535
1. HP - Don : 16,82%
2. Bissa : 24,04%
3. Gagah : 22,86%
4.Tidak Tahu : 36,26%
Sementara hasil quick count Indonesia Reseacrh Center yang bekerja sama dengan stasiun TV swasta adalah sebagai berikut :
1. HP - Don : 20,97%
2. Bissa : 31,34%
3. Gagah : 47,69%
Di
antara empat lembaga survey yang ada, yang memenangkan pasangan Ganjar -
Heru hanya BERC (Bulaksumur Empat Research Center). Selain itu hasilnya
cukup variatif. Lalu apakah survey BERC bisa di katakan paling presisi
?.
Kami kira hasil
survey BERC belum bisa di katakan lebih presisi dari Tampoll Gubrak.
Bagaimanapun sebuah survey tidak bisa di sandarkan pada sekedar siapa
yang di prediksi menang, akan tetapi harus di baca dari semua angka yang
di hasilkan. Dan jika mengacu pada data keseluruhan, Tampoll Gubrak
sesungguhnya lebih presisi daripada BERC.
Pada
pasangan Ganjar - Heru, Tampoll Gubrak menempatkan mereka di urutan
kedua dengan angka 22,86%. Kalah tipis (1,18%) dari pasangan Bibit -
Sudijono. Dengan margin error sekitar 2,5% di tambah masih adanya sisa
12 hari menjelang pemungutan, siapapun akan mafhum bahwa angka di atas
tidak bisa di artikan bahwa pasangan Bissa sudah pasti menang, atau
Ganjar - Heru kalah. Team kamipun sebenarnya sudah mengendus aroma
kemenangan Ganjar - Heru. Namun karena tidak adanya polling susulan,
maka kami tidak bisa memprediksi angka selanjutnya. Di sisi lain, angka
yang belum menentukan dalam survey BERC hanya tersisa sekitar 13,8%.
Sementara Tampoll Gubrak masih menyisakan angka belum menentukan sekitar
36,26%. Jadi bisa saja pemilih swing voter akan cenderung ke Ganjar.
Karena kebanyakan pengalaman pilkada, biasanya swing voter lebih
cenderung memilih penantang.
Pada
pasangan Bibit - Sudijono, BERC memprediksikan sang petahana memperoleh
suara 23,4%. Sementara Tampoll Gubrak memprediksikan Bissa mendapat
angka 24,04%. Dalam hal ini antara Tampoll Gubrak dan BERC nyaris sama.
Namun jika di bandingkan dengan hasil quick count, Tampoll Gubrak lebih
dekat dengan hasil hitung cepat.
Kesalahan terbesar BERC
adalah prediksinya pada pasangan HP - Don. Pasangan ini di tempatkan di
urutan kedua dengan angka 29,6%, sementara Tampoll Gubrak memprediksikan
HP-Don mendapat dukungan 16,82%. Quick count menunjukkan HP - Don
mendapat suara 20,97%. Melihat hasil ini, sudah pasti prediksi Tampoll
Gubrak lebih mendekati kenyataan di banding dengan survey BERC.
Sementara
hasil polling lembaga lain sudah jelas tidak bisa di
pertanggungjawabkan ke publik. Termasuk yang di lakukan LSI. Lembaga
survey besar dan sering jadi narasumber di media elektronik, namun
sering meleset prediksinya.
Jadi, siapa yang paling presisi ???
Tidak ada komentar