Breaking News

SAATNYA MACAN MUDA MENGAUM

Dalam sebuah dialog di stasiun TV swasta, Presiden ke 3 RI Prof BJ Habibie di tanya tentang seperti apa kriteria pemimpin Indonesia ke depan. Dengan tanpa menyebut nama, tehnokrat bidang penerbangan ini mengatakan bahwa kriteria pemimpin Indonesia ke depan adalah yang berusia 40 hingga 60 tahun.
                                                Pict : fauzyhusnimubarok.blogspot.com
Aroma dukungan terhadap figur muda juga secara samar muncul di konvensi Partai Demokrat. Beberapa nama peserta konvensi merupakan figur muda. Ada Ali Masykur Musa, Anis Baswedan, Dino Patti Jalal, Irman Gusman dan Gita Wiryawan. Figur muda lain yang juga layak di kedepankan adalah capres dari PKB (Prof Mahfudz MD), capres dari PKS (Anis Matta, Ahmad Heryawan dan Hidayat Nurwahid) dan tak ketinggalan capres dari PDI Perjuangan, Joko Widodo.

Sedikit melongok ke belakang, sejarah berdirinya Indonesia ternyata banyak di inisiasi oleh tokoh tokoh muda. Bung Karno ketika menjadi Presiden RI berusia 44 tahun, Bung Hatta ketika di daulat sebagai wakil Presiden RI berusia 43 tahun. Bahkan Wahid Hasyim ketika menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia usianya baru 31 tahun. Begitu juga dengan pak Harto, beliau di angkat sebagai presiden RI ketika masih berusia 45 tahun.

Di era reformasi, Gus Dur terpilih sebagai Presiden ke 4 RI saat berusia 59 tahun, Amien Rais ketika menjabat sebagai ketua MPR berusia 55 tahun, Akbar Tandjung berusia 54 tahun ketika menjadi ketua DPR. Begitu juga pada Pilpres 2004, SBY yang tampil sebagai pemenang kala itu masih berusia sekitar 55 tahun. Tampilnya figur figur muda di awal reformasi memunculkan secercah harapan akan berjalannya proses regenerasi kepemimpinan nasional. Ini bisa di mengerti mengingat di era orde baru, isu suksesi menjadi sesuatu yang tabu di bicarakan.

Sayangnya pasca 2009 proses regenerasi sedikit mengalami perlambatan. Kita bisa melihat bagaimana parpol yang merupakan instrumen pencetak pemimpin sebagian besar masih di kendalikan oleh figur figur tua. Dari 12 parpol peserta pemilu, hanya tiga partai yang figur sentralnya berusia muda. PKB dengan Muhaimin Iskandar (47 tahun), PKS dengan ketua umumnya, Anis Matta (45 tahun) dan PBB dengan Yusril Ihza Mahendra (58 tahun). Selebihnya Surya Paloh, Megawati, Aburizal Bakri, Prabowo, SBY, Hatta Radjasa, Suryadharma Ali, Wiranto dan Sutiyoso rata rata berusia di atas 60 tahun.

Jika kita mengacu pada kriteria yang di kemukakan BJ Habibie dan berkaca pada realitas politik terkini, maka sejatinya kita sedang berada dalam tahap menuju kemandegan regenerasi. Selain hampir sebagian besar pemimpin partai adalah generasi tua, kandidat kandidat yang kemungkinan akan bertarung di ajang Pilpres 2014pun lebih banyak di dominasi kaum tua. Prabowo Subiyanto yang di gadang gadang untuk maju sebagai capres oleh Partai Gerindra usianya 62 tahun, Aburizal Bakrie yang di usung pemenang kedua pemilu 2014 berusia 67 tahun, sementara Dahlan Iskan yang kemungkinan memenangkan konvensi Partai Demokrat berusia 62 tahun. Praktis hanya calon dari PDI Perjuangan Joko Widodo yang usianya relatif muda (52 tahun).

Memang, dalam hal visi misi kita tidak bisa semata hanya mengacu pada faktor usia. Artinya sosok muda tidak selamanya lebih baik dari mereka yang berusia tua. Akan tetapi tampilnya tokoh muda tentu memiliki kelebihan tersendiri. Dalam segi fisik, mereka yang lebih muda tentu kuat dan mobile. Kedua, adalah bukti bahwa proses kaderisasi berjalan dengan baik. Dan tidak kalah pentingnya, anak anak muda ini relatif jauh dari masalah di masa lalu yang mungkin saja berpontensi menyandera kepemimpinannya.

Apa yang di lakukan Megawati adalah sesuatu yang patut untuk di apresiasi. Harapan penulis, para pemimpin lain juga bersikap obyektif sebagaimana yang di lakukan ketua Umum PDI Perjuangan tersebut. Kalaupun tidak secara penuh menyatakan bermain di belakang layar dengan mengajukan kader kader yang lebih muda, ada baiknya mereka yang bertarung di Pilpres nanti mempertimbangkan untuk mengambil calon wakil yang berusia muda.

"Beri aku seribu orang tua, niscaya aku cabut Semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya aku guncang dunia" (Bung Karno)

Penulis : Komandan Gubrak

Tidak ada komentar