PRIA BUTUH DIPERCAYA, WANITA BUTUH DICINTA
"Posesif mungkin bisa mencegah dia berselingkuh. Tapi jangka panjang
akan mengikis rasa cintanya padamu. Sebab, pria lebih butuh dipercaya
daripada dicinta"
![]() |
pict : www.keepcalm-o-matic.co.uk |
Itulah isi sms yang dikirim ke Gubraker
se dunia dan akhirat pagi ini. Kegiatan yang sudah setiap pagi kita
lakukan sejak tahun 2010. Membangunkan subuh Gubraker, memberi tips tips
segar, cerita lucu, nasehat dan lain sebagainya melalui pesan pendek.
Posesif
adalah sifat berlebihan dalam hal perhatian, pengawasan dan keinginan
untuk mengontrol secara berlebihan. Dalam bahasa anak muda yang lagi
gandrung asmara, Posesif sama dengan perasaan cemburu yang keterlaluan.
Sehingga memicu rasa khawatir dan takut jika sesuatu yang ia miliki
hilang begitu saja.
Cemburu dalam kadar kecil tak ubahnya
seperti bumbu. Kehadirannya menciptakan kenikmatan tersendiri. Akan
tetapi ketika bumbu itu kadarnya mendominasi, maka yang tercipta justru
rasa yang tidak mengundang selera. Maka sifat posesif tak ubahnya
perasaan cemburu yang berlebih, sehingga merusak cita rasa dari sebuah
hubungan.
Para cerdik bijak mengatakan. Cemburu bukanlah
cinta, melainkan keinginan. Keinginan untuk memiliki, menguasai,
mengontrol dan mengawasi. Sementara cinta sifatnya adalah suci. Seperti
sang penyair Khalil Ghibran katakan, cinta tidak memiliki keinginan
selain cinta itu sendiri. Oleh sebab itu, maka lahirlah kalimat kalimat
yang memang sudah populer, yakni 'cinta tak harus memiliki'.
Cinta
itu melintasi garis ruang, waktu dan simbol. Ia berdiri sendiri tanpa
terkait dengan apa apa yang ada di sekitarnya. Bahkan cinta tidak
membutuhkan ungkapan dan tindakan. Anda boleh mencintai siapa dan apa
saja, tanpa perlu anda mengungkapkan, bertindak apalagi berhasrat untuk
memiliki. Sebab cinta bisa berdiri sendiri tanpa terkait dengan
sesuatupun yang ada di sekitarnya.
Lantas, apakah ketika
kita mencintai seseorang tidak berhak untuk memiliki atau setidaknya
berjuang untuk mendapatkan yang kita cintai ?
Tidak ada
larangan bagi anda untuk menggantungkan niat untuk memiliki atau
setidaknya menguasai apa apa yang anda inginkan. Yang ada hanyalah
batasan batasan. Aturan aturan baik formal maupun informal mengenai
apakah boleh atau tidak kita menguasai sesuatu itu. Tapi sekali lagi,
cinta tidak butuh memiliki atau di miliki, menguasai atau di kuasai.
Tidak di deklarasikan atau di perjuangkan.
Kembali ke tema pesan di atas,
Seorang
kawan mengirimkan pesan protes kepada kami. Dia mengatakan bahwa pria
butuh di cinta. Bukan sekedar di percaya. Bahkan cinta adalah modal
utama dalam mendayung biduk asmara. Pasangan yang tidak saling mencintai
akan menciptakan masalah demi masalah. Apakah itu perbedaan pandangan
atau malah perselingkuhan.
Untuk konteks subyektifitas,
tentu saja pendapat itu tidak bisa di salahkan. Akan tetapi jika kita
mengupas secara detail tentang apa itu makhluk yang bernama laki laki,
dan apa itu makhluk yang disebut perempuan, maka tema yang kami tulis di
atas sungguh layak di renungkan.
Laki laki memiliki sisi
maskulin, kuat, naluri memimpin dan cenderung superior dalam hal
tertentu. Sementara perempuan memiliki sisi yang lebih feminis, lembut,
perasa dan cenderung inferior. Oleh sebab itu, wajar jika tabiat laki
laki adalah memberi. Bukan di beri. Memimpin, dan bukan di pimpin.
Melindungi, dan bukan dilindungi. Membagi, dan bukan di bagi. Mengatur,
dan bukan di atur.
Dalam bahasa umum, salah satu syarat
pemimpin adalah di percaya. Atau bahasa agamanya amanah. Maka setiap
pemimpin lebih butuh dipercaya daripada di cinta. Sebab ia dalam posisi
memberi, melayani dan melindungi. Dalam hal asmara, laki laki lebih
butuh dipercaya daripada di cinta. Tak heran jika dalam kehidupan nyata,
pernyataan cinta dari seorang wanita terhadap pria lebih di anggap
sebagai sesuatu yang tidak biasa. Sebab laki laki lebih membutuhkan
kepercayaan daripada cinta.
Maka, sikap posesif yang
sering di pertunjukkan oleh pasangan wanita, bagi pria di anggap sebagai
sinyal ketidakpercayaan pasangan atas dirinya. Jika itu dilakukan terus
menerus dan kontinyu, dengan sendirinya akan mengikis rasa cinta pria
terhadap pasangan. Sebaliknya bagi perempuan, perasaan dicintai adalah
sesuatu yang paling ia butuhkan. Ketika wanita sudah merasa tidak di
cintai, dengan sendirinya pula kepercayaannya pada pasangan akan
terkikis.
Di cinta dan di percaya adalah sesuatu yang terkait berkelindan. Cinta membutuhkan kepercayaan, begitu juga sebaliknya.
Lalu bagaimana jika anda menemukan pasanganmu berselingkuh ?.
Jika kamu ingin tetap di cintai, maka berusahalah untuk tetap memupuk kepercayaan.
Jika kamu ingin tetap di percaya, maka berusahalah untuk terus memupuk rasa cintamu.
Adalah
tanda tanda kiamat, ketika anda menghadapi situasi sulit seperti di
atas, pasangan pria malah kehilangan rasa cintanya, sementara di sisi
lain pasangan perempuan tergerus kepercayaannya.
So,
posisikan dirimu sesuai dengan proporsimu sebagai laki laki atau sebagai
perempuan. Jika kamu mampu melakukan itu, kemungkinan besar biduk
asmaramu akan terselamatkan.
Oleh : Komandan Gubrak
Oleh : Komandan Gubrak
Tidak ada komentar