Waspadai, Modus Cinta di Dunia Maya
Adalah Desi Susilawati, TKW asal Subang dan bekerja di salahsatu
rumah sakit lansia Taiwan yang pernah menjadi korban penipuan dengan
modus cinta di dunia maya. Lajang berusia 24 tahun ini terpaksa harus
kehilangan uang puluhan juta akibat ditipu pacar virtualnya di dunia
maya. Seperti yang dilansir salahsatu media online terkemuka (tempo.co),
Desi awalnya berkenalan dengan pria di dunia maya bernama Iwan Adi
Nugraha. Hubungan keduanya ini berlangsung cukup lama. Sampai akhirnya
Desi dijanjikan oleh Iwan untuk dinikahi. Termakan oleh janji itu, pada
bulan April 2013 Desi memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Sesampainya
di Bandara Soekarno-Hatta, ia dijemput oleh Iwan untuk dibawa ke rumah
saudaranya yang berlokasi di Cipinang Muara III. Namun dalam
perjalanannya, Iwan tidak membawa Desi ke rumah saudaranya, melainkan
dibawa ke salahsatu hotel di kawasan Matraman. Di hotel itu, menurut
pengakuan Desi, ia diberi minuman yang entah apa namanya, yang itu
membuatnya tertidur pulas. Dan ketika terbangun, uangnya sejumlah USD
1800 dan dua ponselnya raib dibawa kabur pacar dunia mayanya. Desi
sempat menghubungi Iwan, namun nomer ponselnya tidak aktif. Alamat
saudara Iwan yang ada di kawasan Cipinang Muara IIIpun ternyata palsu.
Pict : Kompasiana.com |
Desipun
akhirnya melapor ke kepolisian setempat. Kepada Polisi, Desi mengaku
bukan hanya sekali saja ia ditipu oleh pria yang mengaku bernama Iwan
tersebut. Sebelumnya ia pernah tiga kali mengirim uang untuk Iwan dengan
total nilai 26 juta. Pertama (8 juta rupiah), Iwan beralasan karena
sedang mengalami kecelakaan, kedua (9 juta) untuk biaya wisuda dan
terakhir 9 juta dengan alasan saudara Iwan hendak menikah.
Kejadian
semacam ini sejatinya bukan hal baru di dunia maya. Ada banyak kasus
penipuan di dunia maya dengan berbagai macam modus. Mulai dari jual-beli
online, pengobatan, modus cinta, bahkan kelompok garis keras semisal
ISISpun tak ketinggalan juga menggunakan media maya untuk mencari
mangsa. Mudahnya membuat akun sosmed, longgarnya pengawasan pihak
berwenang serta kurang hati-hatinya pengguna jejaring sosial menjadi
penyebab kenapa modus penipuan seperti itu terus terjadi.
Penulis
sendiri beberapa kali juga pernah mendapat laporan langsung dari
korban-korban modus terkait dunia maya. Yang paling sering adalah modus
cinta. Dan korbannya kebanyakan adalah kaum hawa yang notabene lugu dan
kurang berpengalaman. Berkaca dari kasus-kasus penipuan di dunia maya
tersebut, penulis memiliki beberapa tips bagaimana caranya menghindari
aksi penipuan dunia maya, terutama yang berkenaan dengan modus cinta.
Pertama, jadilah detektif yang cerdas.
Mencermati
biodata serta foto kawan dunia maya memang salahsatu cara untuk
mengetahui siapa dia. Akan tetapi, itu belumlah bisa jadi jaminan bahwa
info yang ada valid. Seseorang bisa saja menggunakan foto palsu, biodata
palsu dan merekayasa percakapan palsu di akun jejaring sosialnya. Dan
itu sangat mudah dilakukan oleh siapa saja. Langkah preventif yang mesti
diambil salahsatunya adalah menggunakan insting detektif kita. Cobalah
berteman sebanyak-banyaknya dengan orang-orang yang kita duga dekat
dengannya di dunia nyata. Mintai nomer handphonenya, dan mulailah
mengorek informasi dari mereka baik melalui sms, chat, telepon maupun
video call.
Pelaku kejahatan dunia maya biasanya akan
berusaha memisahkan kita dengan kawan dunia nyatanya. Bahkan sebagian
besar pelaku sengaja tidak menjalin pertemanan dengan kawan - kawan
dunia nyata agar aksinya tidak bocor. Untuk mendeteksi ini kita bisa
memantau foto-foto yang ia upload. Seberapa sering ia mengunggah foto
bersama dengan kawannya ?. Dan apakah kawan yang ada dalam foto yang
diunggahnya itu ikut berkomentar ?. Jika ada, ajaklah ia berteman dengan
anda. Jika tidak ada, maka berhati - hatilah. Percakapan di setiap
postingan jejaring sosial bisa menjadi tolok ukur seberapa layak pemilik
akun bisa dipercaya.
Kedua, bangunlah benteng yang kokoh disekitar kita.
Kebanyakan
korban penipuan dunia maya adalah pribadi yang tertutup, lugu, sulit
bergaul, sedikit memiliki kawan dunia nyata dan memendam banyak masalah.
Merekalah sejatinya sasaran yang paling disukai pelaku penipuan. Oleh
sebab itu, penting bagi kita untuk sebanyak mungkin menjalin erat
hubungan pertemanan dengan orang-orang sekitar. Apakah itu keluarga
maupun kawan dekat. Bergabunglah dengan komunitas-komunitas dunia maya
yang anda percaya kredibilitasnya. Jangan pernah malu berbagi cerita
dengan orang dekat mengenai aktifitas anda dengan orang lain di dunia
maya. Semakin kuat komunikasi anda dengan orang sekitar, semakin sulit
pelaku kejahatan mengelabui anda.
Ketiga, tetaplah menginjak bumi.
Ada
kalimat, "pria menilai wanita dari tampangnya, sementara wanita menilai
pria dari kantongnya". Ini kamus umum yang banyak terjadi disekitar
kita. Meski tidak sepenuhnya benar, akan tetapi layak juga
dipertimbangkan. Maka, mengukur diri adalah hal mendasar yang patut kita
lakukan. Jika ada yang menaksir anda di dunia maya, bertanyalah pada
diri sendiri apa gerangan yang ia inginkan dari kita. Apakah rasa suka
yang ia utarakan itu wajar atau tidak. Apakah wajar, seorang pria tampan
dan mengaku memiliki seabrek prestasi menaksir perempuan dengan
penampilan dan latar belakang hidup yang biasa saja?. Begitu juga
sebaliknya.
Pelaku penipuan tidak akan memandang seberapa
elok fisik kita. Bahkan mereka justru lebih suka mengincar orang orang
yang penampilannya biasa saja. Yang mereka cari hanyalah materi. Bukan
yang lain. Untuk itu, mereka berusaha memoles sebaik mungkin pribadinya
agar makin membuat korbannya tergila-gila dan mudah masuk perangkap.
Dunia
maya, sejatinya tak jauh beda dengan dunia nyata. Hanya polesan
virtualnya saja yang seringkali berbeda. Oleh sebab itu, jangan terlalu
mengacu pada penampilan semu tehnologi. Jika anda ingin membangun
hubungan asmara dengan seseorang di dunia maya, utamakan mengambil
keputusan setelah benar benar tahu siapa dia. Berinteraksilah secara
langsung terlebih dahulu sebelum benar-benar yakin. Mintalah pendapat
pada orang yang mengenal dia. Dan yang paling penting, jangan mudah
percaya jika itu berkaitan dengan materi.
Oleh : Komandan Gubrak
Salam kenal mas Komandan Gubrak dari Fey Down Kompasiana. Terima kasih sudah mencantumkan sebagian artikel saya dan photo FB page saya Waspada Scammer Cinta (WSC. Bolehkah saya mohon pada mas agar mencantumkan sumber tulisan? Terima kasih Silahkan gabung juga di IG saya @feydown anti scam campaigner.
BalasHapus